Saturday, September 26, 2009

Nubuat Yesaya: Yesus mempunyai anak

Pihak gereja selalu menyandarkan kepada nubuat Yeyasa tentang kebenaran akan terjadinya kisah penyaliban Yesus. : "Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya." (Yesaya 53:9).
Namun disisi yang lain Gereja menolak pernyataan bahwa Yesus selamat, berumur panjang, mempunyai istri dan anak: “Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.” (Yesaya 53:9).
Tentang kehidupan Yesus yang mempunyai keluarga inipun ada tertulis di Naskah Laut Mati.
Bahkan Injil Markus mencatat dengan jelas anak Yesus tersebut
Markus 14:50-52
50. Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.
51. Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya,
52. tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang.


Perhatikan dengan teliti ayat diatas. Semua murid Yesus melarikan diri mencari selamat saat Yesus ditangkap. Tetapi ada seorang anak muda (anak kecil) yang berlari mengejar ayahnya (Yesus) sampai kain yang dipakainya terlepas sehingga ia berlari sambil telanjang.
Manakah mungkin seorang anak orang lain mengejar Yesus sedemikian rupa, yang membuktikan bahwa ada ikatan batin dan darah yang membuatnya merasa kehilangan sang ayah.
Dapatkah kita merasakan hati seorang anak yang melihat bapaknya diseret tentara di depan matanya. Apa yang diucapkannya saat itu? berteriak “bapaaaaaak atau ayaaaaaaaaahh” sambil matanya berkaca-kaca, menangis.
Bagaimanakah orang yang mempunyai nurani dapat mengabaikan ayat ini? Dengan berdalih bahwa tidak ada catatan sejarah mengenai anak tersebut?.

Kembali ke nubuat Yeyasa diatas, apakah Gereja hanya mengambil satu ayat dan meninggalkan ayat lainnya demi mengkultuskan Yesus sebagai Tuhan dan memutuskan nasab seorang anak dari ayahnya (Na’udzubillah).

Bagaimanakah perasaan Yesus melihat anaknya berlari mengejar dirinya yang diseret tentara romawi? Orang tua mana yang tidak disayat hatinya melihat kejadian itu?

Jika ada yang mengatakan Yesus 100% manusia, ya! Inilah sisi manusiawi Yesus, sama seperti kita.

Jika mereka mengatakan bahwa Yesus 100% Tuhan, berarti mereka telah mengangkangi nubuat Yeyasa sendiri dimana Yesus hanyalah hamba Allah demi kepentingan mereka sendiri “Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.” (Yeyasa 53:11)

0 comments: