Saturday, September 26, 2009

siapakah "KAMI" dalam Al Qur'anul Karim ?

Bismillahirrohmanirrohim...

Betul bahwa Allah sering menggunakan kata-kata "Kami-Nahnu atau na" dalam al-Qur'an.

Pengertian KAMI menurut Harun Yahya, seorang ulama dan penulis Islam terkenal :

Kata ”Kami” dalam ayat ini berarti Allah sendiri. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah tidak punya sekutu. Dialah Allah Yang Maha Perkasa, Pencipta segalanya dan Zat Yang meliputi segala sesuatu dalam pengetahuan-Nya.

Dalam beberapa bagian Al Qur'an, Allah menyebut diri-Nya dengan kata ”Aku”, dan dalam beberapa bagian lain dengan kata ”Kami”. Dalam bahasa Arab, yaitu bahasa Al Qur'an, kata ”Kami” juga digunakan untuk menyebutkan satu orang dengan tujuan menambahkan kesan berkuasa dan rasa hormat pendengarnya. Dalam Bahasa Indonesia, kita pun kadang-kadang menyebutkan ”kami” meskipun yang kita maksud adalah ”saya” untuk lebih terkesan sopan. Dalam bagian-bagian berikut dalam buku ini, kalian akan melihat contoh ayat-ayat (dari Al Qur'an) dan surat (bab-bab Al Qur'an). Semuanya adalah kata-kata yang paling benar karena merupakan kata-kata Allah, Yang mengetahui diri kita lebih baik, bahkan dibandingkan diri kita sendiri.

Allah menggunakan kata-kata Kami, ada makna khusus yang ingin disampaikan oleh Allah lewat ayat-ayat tsb.

A. Konteks penggunaan pertama.

Kata Kami bermakna bahwa dalam mengerjakan tindakan tersebut, Allah melibatkan unsur-unsur makhluk [selain diri-Nya sendiri].
Dalam kasus nuzulnya al-Qur'an, makhluk-makhluk yang terlibat dalam pewahyuan dan pelestarian keasliannya adalah sejumlah malaikat, terutama Jibril;
kedua Nabi sendiri; ketiga para pencatat/penulis wahyu; keempat, para huffadz [penghafal] dll.[Coba perhatikan baik-baik, kebanyakan ayat-ayat
yang bercerita tentang turunnya al-Qur'an [dalam format kalimat aktif], Allah cenderung menggunakan kata Kami].

Contoh
"Sesungguhnya Kami telah turunkan al-Zikr [al-Qur'an] dan Kami Penjaganya [keaslian]".

[Contoh lain coba lihat
ayat-ayat tentang mencari rezki. Dalam ayat-ayat tsb. Allah sering menggunakan
kata Kami; artinya, rezki harus diusahakan oleh manusia itu sendiri, walaupun
kita juga yakin bahwa rezki sudah ditentukan oleh Allah]

B. Konteks penggunaan kedua

Kata kami secara sosio-linguistik Arab bermakna "ta'dzim" [kata-kata yang sopan
untuk menghilangkan kesan keakuan terutama ketika kita bicara kepada orang besar, atau orang banyak]. Nah dalam arti ini, ketika dipakai kata Kami, ayat tersebut menggambarkan proses komunikasi dengan etika yang lebih sopan [mungkin seperti cara ngomong orang jawa dengan bahasa "ngoko"]

C. Konteks penggunaan ketiga.

Ayat yang menggunakan kata Kami biasanya menceritakan sebuah peristiwa besar
yang berada di luar kemampuan jangkauan nalar manusia, seperti penciptaan Adam, penciptaan bumi, dan langit. Di sini, selain peristiwa itu sendiri yang nilai besar, Allah sendiri ingin menokohkan/memberi kesan "Kemahaan-Nya" kepada manusia, agar manusia dapat menerima/mengimani segala sesuatu yang berada di luar jangkauan nalar/rasio manusia.
Contoh.
"Sesungguhnya KAMI telah menciptakan
kamu (Adam), lalu KAMI bentuk tubuhmu,
kemudian KAMI katakan kepada para malaikat:
"Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka
merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk
mereka yang bersujud" [al-A'raf 7:11]

LEBIH LANJUT :

Adapun bahasa arab, memang punya 14 dhamir atau kata ganti orang. Mulai dari huwa sampai nahnu. Huwa adalah kata ganti untuk orang ketiga, tunggal dan laki-laki.

Di dalam Al-Quran, penggunaan kata ganti orang ini sering juga diterapkan untuk lafadz Allah SWT. Al-Quran membahasakan Allah dengan kata ganti Dia (huwa). Di mana makna aslinya adalah dia laki-laki satu orang. Tetapi kita tahu bahwa Allah SWT bukan laki-laki dan juga bukan perempuan atau banci.

Kalau ternyata Al-Quran menggunakan kata ganti Allah dengan lafadz huwa, dan bukan hiya (untuk perempuan), sama sekali tidak berarti bahwa Allah itu laki-laki.

Penggunaan kata ganti huwa (yang sebenarnya untuk laki-laki) adalah ragam keistimewaan bahasa arab yang tidak ada seorang pun meragukannya.

Maka demikian pula dengan penggunaan kata nahnu, yang meski secara penggunaan asal katanya untuk kata ganti orang pertama, jamak (lebih dari satu), baik laki-laki maupun perempuan, namun sama sekali tidak berarti Allah itu berjumlah banyak.

Orang arab sendiri akan terpingkal-pingkal kalau melihat cara orang Indonesia berusaha menyesatkan orang lain lewat logika aneh bin ajaib seperti ini, yaitu mengatakan Allah itu banyak hanya lantaran di Al-Quran Allah seringkali menggunakan kata ganti kami (nahnu). Betapa kerdilnya logika yang dikembangkan, niatnya mau sok tahu dengan bahasa arab, sementara orang arab sendiri mafhum bahwa bahasa mereka istimewa.

Tidak semua kata nahnu (kami) selalu berarti pelakunya banyak. Memang benar secara umum kata nahnu menunjukkan jumlah yang banyak, tetapi orang yang bodoh dengan bahasa arab terkecoh besar dengan ungkapan ini. Sebenarnya kata kami tidak selalu menunjukkan jumlah yang banyak, tetapi juga menunjukkan kebesaran orang yang menggunakannya.

Misalnya, seorang presiden dari negara arab mengatakan begini, "Kami menyampaikan salam kepada kalian", apakah berarti jumlah presiden negara itu ada lima orang? Tentu saja tidak. Sebab kata "kami" yang digunakannya menggambarkan kebesaran negara dan bangsanya, bukan menunjukkan jumlah presidennya.

Tukang becak di pinggir jalan pun tahu bahwa yang namanya presiden di semua negara pastilah jumlahnya cuma satu, tidak mungkin ada lima. Hanya orang bodoh saja yang mengatakan presiden ada lima. Dan hanya orang tertutup akal sehatnya sajalah yang mengatakan bahwa Allah itu ada banyak, hanya gara-gara Dia menyebut dirinya dengan lafadz KAMI.

Kata "KAMI" memiliki makna "litta'zhim" (memuliakan). Dalam bahasa gampangnya Alloh tidak sombong, Begitulah kasih sayang Alloh kapada kita hambaNya, walaupun Dia yang menciptakan kita Dia masih menjaga perasaan kita hambaNya. Dan dengan kata "KAMI" kita merasa enak dan di hormati. Walau pada dasarnya Alloh tidak mengharapkan apapun dari kita HambaNya.

hanya untuk memudahkan pemahaman saja. laisa kamitslihi syaiun (tidak ada yang menyerupai Tuhan) dalam apa saja dan dimana saja, semuanya itu hanya untuk memudahkan pemahaman kita saja.

AL QUR'ANUL KARIM itu bukan hanya tergantung pada 1 surat saja, seringkali orang hanya membaca tafsiran Al-Quran,,,jangan baca memakai tafsiran saja, itu hanya penafsiran terhadap bahasa Arab.
Jangan samakan injil dengan Al-Quran yang memakai bahasa Indonesia (tidak asli karena seharusnya berbahasa yahudi, sedangkan Al-Quran itu memakai bahasa Arab untuk pengartian itu hanya penafsiran bahasa saja)
tidak ada Al-Quran yang berbahasa Indonesia yang ada Penafsiran Al-Quran yang berbahasa Indonesia, tapi untuk injil mungkin ada yang berbahasa Indonesia. (perhatikan perbedaannya)

"Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih".(QS.16:63)

Orang-orang yang sempit hatinya dan memiliki penyakit didalam hatinya selalu memakai ayat ini sebagai senjata dalam da'wah mereka dan mengatakan bahwa kata "KAMI" disitu adalah perkataan Rasulullah

sebenarnya ayat tersebut bukanlah hal yang rumit untuk di mengerti apabila tujuan dari pertanyaan itu bukanlah semata-mata bukan untuk mencari kesalahan dan pertentangan di dalam Alquran.

semoga anda dapat memahami ayat tersebut dengan baik dan benar-benar bertujuan untuk menambah pengetahuan ttg Islam, dan mudah2an Allah memberikan hidayah kepada kita semua, amin

Siapakah Melkisedek?

Bismillahirrohmanirohim

Siapakah melkisedek?

Arti nama Melkisedek yaitu Raja Kebenaran/Keadilan (Bhs. Ibrani: Sedek=Raja/Dewa, Melek=adil). Raja Salem (=Yerusalem) yaitu Raja Damai Sejahtera.
Pertanyaan siapakah orang terkemuka yang misterius ini, menimbulkan banyak spekulasi. Tradisi Lama diantara orang-orang Yahudi mengatakan bahwa Melkisedek adalah Sem, anak Nuh, yang masih hidup pada waktu itu. Melkisedek adalah pangeran Kanaan (Canaanitish), penyembah Allah Yang Benar, Imam Besar Allah Yang Mahatinggi.

Melkisedek hanya disebut dalam Ibrani 7: 1-15 dalam Perjanjian Baru, dan dalam Kitab Kejadian (14:18-20) serta Mazmur 110:4 dalam Perjanjian Lama.

Sekarang kita akan mengurai satu persatu tentang siapakah Melkisedek sebenarnya dan bagaimana sudut pandang Perjanjian Baru terhadap Melkisedek.
Kitab Kejadian (14:18-20)

14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
14:20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.

Dari kedua ayat diatas jelas bahwa Melkisedek adalah hamba Allah yang mengakui ketuhanan dan ke maha an Allah pencipta langit dan bumi.

Mazmur 110 : 4

110:4 TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek."

Melkisedek mengakui adanya sumpah Allah tentang kelebihan Ibrahim yaitu sebagai imam bagi seluruh manusia sebagaimana juga telah disebutkan dalam Alquran surat Al Baqarah 124

124. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia".
(Al Baqarah 124)

Dari kitab Perjanjian Lama dalam kitab kejadian dan mazmur tersebut jelaslah bahwa Melkisedek tidak lebih sebagai manusia yang mengakui keesaan Allah dan menegaskan janji Allah menjadikan Ibrahim sebagai imam bagi seluruh manusia.
Dan dari arti nama Melkisedek sebagai raja keselamatan maka dapat kita pastikan bahwa ia seorang muslim.

Sekarang kita bandingkan dengan kitab Ibrani dalam Perjanjian Baru.
Namun sebelumnya kita bahas dulu penjelasan tentang surat Ibrani sebagaimana saya kutip dari keterangan alkitab.

SIAPA PENULIS SURAT IBRANI?

Kita sama sekali tidak tahu siapa penulis surat Ibrani. Meskipun surat ini diakhiri dengan salam hangat, tetapi tidak terdapat alamat pada awal tulisan! Secara umum orang berpendapat bahwa Paulus yang menulis surat ini, tetapi Ibrani 2:3 mengatakan bahwa penulis mendengar Injil dari orang lain yang mendengar sendiri ajaran Yesus. Paulus menyatakan dengan tegas bahwa ia tidak pernah mendengar Injil dari orang lain (Gal 1:12). Penulisnya boleh jadi orang Lewi yang bernama Barnabas (Kis 4:36) yang mengetahui seluk beluk para imam dan pekerjaan mereka. Lukas merupakan kemungkinan ketiga; gaya penulisan Ibrani mirip dengan gaya penulisan Injil Lukas dan Kisah para Rasul. Yang keempat, Apolos mengenal Timotius dengan baik (13:23). Pula, Kisah 18:24 menyatakan bahwa Apolos adalah 'seorang yang mahir dalam soal-soal Kitab Suci'. Siapa pun penulis Ibrani, ia pasti seorang yang mahir dalam soal-soal Kitab Suci! Dan masih ada banyak pendapat lain. Pada akhirnya kita harus mengatakan bahwa tidak seorang pun mengetahui siapa penulis surat ini!

SIAPA PENERIMA SURAT INI?

Karena tidak ada alamat pada surat ini, maka kita tidak tahu siapa penerimanya. Penulis menyatakan suratnya sebagai 'nasihat' (13:22). Tetapi, siapa yang ia nasihati? Mereka adalah orang-orang yang telah dianiaya (Ibr 10:32-34 ). Penulis mengenal mereka secara pribadi dan berharap untuk segera mengunjungi mereka (13:19 dan 23). Mereka mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin, tetapi tidak mengalami kemajuan (5:12). Mereka adalah orang-orang berbahasa Yunani; surat ini ditulis mungkin dalam bahasa Yunani terbaik dari seluruh Perjanjian Baru. Oleh karena itu, hampir dapat dipastikan mereka bukanlah orang Yahudi yang tinggal di Yudea. Tetapi, sama pasti pula mereka adalah orang Yahudi. Orang bukan Yahudi tidak mungkin dapat mengerti hukum Yahudi secara rinci. Mereka mungkin hidup di Roma. Hal ini dapat menjelaskan salam yang terdapat dalam 13:24 dari orang Kristen Italia.

MENGAPA SURAT IBRANI DITULIS?

Ada dua kemungkinan. Jika kelompok penerima surat ini adalah Kristen, surat ini merupakan peringatan bagi mereka tentang bahaya kemurtadan, meninggalkan Kristus. Tetapi, mungkin kelompok ini adalah orang Yahudi yang masih belum dapat memutuskan, merasa ragu-ragu antara keputusan mengikuti Kristus atau kembali kepada cara-cara ibadat mereka yang lama.

WAKTU PENULISAN.

Clemen dari Roma mengetahui surat ini, maka surat ini pasti ditulis sebelum tahun 95 M. Dan karena Ibr 10:1-3 menyatakan bahwa korban masih dipersembahkan, maka mungkin surat ini ditulis sebelum tahun 70 M, ketika Bait Suci dihancurkan. Jika penganiayaan yang disebut dalam pasal 10 dilakukan oleh Nero, maka surat ini ditulis sesudah kebakaran di Roma, yaitu tahun 64 M. (sumber)

Ibrani 6 : 20

6:20 di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.

Kapan Melkisedek menyebut nama Yesus saat menjelaskan Janji Allah kepada Ibrahim?
Kita lihat alasan Paulus (yang menurut banyak orang adalah penulis surat Ibrani) dibawah ini

Ibrani 7 : 1 – 10

7:1 Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.
7:2 Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.
7:3 Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.
7:4 Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.
7:5 Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham.
7:6 Tetapi Melkisedek, yang bukan keturunan mereka, memungut persepuluhan dari Abraham dan memberkati dia, walaupun ia adalah pemilik janji.
7:7 Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.
7:8 Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.
7:9 Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan,
7:10 sebab ia masih berada dalam tubuh bapa leluhurnya, ketika Melkisedek menyongsong bapa leluhurnya itu.

Kita bahas Ibrani 7:3

7:3 Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.

Adakah yang aneh dengan ayat ini?
Jika disebutkan Melkisedek tidak berbapa, tidak beribu, harinya tidak berawal mungkin masih dapat dibenarkan karena sejarah tidak dapat menelusuri silsilahnya dan tidak ada yang tahu kapan lahirnya.
Namun jika ditambah dengan “hidupnya tidak berkesudahan” maka makna nya akan menjadi lain.
tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan adalah sifat yang hanya dimiliki Tuhan, alfa omega, awwalu wal akhiru.
Padahal Perjanjian Lama dalam kitab Kejadian dan Mazmur tidak mensifati melkisedek seperti ini yang membuktikan betapa gegabahnya penulis Ibrani mensifati Melkisedek memiliki sifat ketuhanan sehingga bertambah gelap dan misteriusnya melkisedek.

Namun penambahan tersebut bukan tanpa tujuan, baca kelanjutannya “dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah”.
Anda dapat melihat adanya makna tersirat didalam ayat tersebut.

Siapakah “Anak Allah” yang dimaksud?

Kita lihat kembali Kitab Kejadian 14:18

14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi


Penulis Ibrani menafsirkan roti dan anggur sebagai tubuh dan darah Yesus yang dikorbankan demi menebus dosa manusia. Kita lihat bagaimana dia menghubungkan sesuatu yang tidak saling berkaitan

Kita lanjutkan ke ayat berikutnya

Ibrani 6 : 20

6:20 di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.

Dimana Ibrani 6 : 20 tersebut dipaksakan berkaitan dengan Mazmur 110 : 4

110:4 TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek."

Padahal kontek ayat Mazmur 110 : 4 tersebut ditujukan kepada nabi Ibrahim.

Untuk memperkuat pendapatnya maka ditulislah ayat berikut

Ibrani 7 : 16 - 27

7:16 yang menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa.
7:17 Sebab tentang Dia diberi kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."

__________
Sudah dijelaskan dalam Mazmur 110 : 4 bahwa imam yang dimaksud adalah Ibrahim tapi masih dipaksakan bahwa yang dimaksud adalah Yesus
__________

7:18 Memang suatu hukum yang dikeluarkan dahulu dibatalkan, kalau hukum itu tidak mempunyai kekuatan dan karena itu tidak berguna,
7:19 --sebab hukum Taurat sama sekali tidak membawa kesempurnaan--tetapi sekarang ditimbulkan pengharapan yang lebih baik, yang mendekatkan kita kepada Allah.
7:20 Dan sama seperti hal ini tidak terjadi tanpa sumpah--memang mereka telah menjadi imam tanpa sumpah,
7:21 tetapi Ia dengan sumpah, diucapkan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Tuhan telah bersumpah dan Ia tidak akan menyesal: Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya"
7:22 demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat.

___
Sama seperti penjelasan saya sebelumnya
___

7:23 Dan dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam.
7:24 Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.
7:25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
7:27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.

Paulus memperbandingkan imamat Melkisedek dengan imamat Harun, yaitu imamat kaum Lewi. Imamat Harun berdasarkan keturunan yang berasal dari Abraham. Para imam sesudah Harun berasal dari keluarganya, dari kaum Lewi, dan ditunjuk sebagai imam karena keturunan mereka. Juga, para imam ini mempersembahkan kurban Perjanjian Lama.
Kebalikan dari imamat Lewi adalah Imamat Kristus, yang dipralambangkan oleh imamat Melkisedek. Pertama-tama, Melkisedek tidak bersilsilah dalam Perjanjian Lama, dan imamatnya tidak berdasarkan keturunan. Kristus, sama seperti Melkisedek, adalah imam karena penetapan ilahi dan imamat-Nya tidak berdasarkan pada ikatan keturunan.
(*Jika disamakan dengan Melkisedek yang tidak berdasar keturunan mengapa ahli kitab tetap ngotot disangkut pautkan dengan perjanjian Ibrahim?, padaha mereka sendiri tahu bahwa Yesus tidak mempunyai bapak?)

Kedua, Abraham mengenali Melkisedek, raja dan imam, dengan menerima berkat dan mempersembahkan kepada Melkisedek sepersepuluhannya. Tindakan merendahkan diri yang begitu rupa ini menunjukkan bahwa imamat yang berasal dari Abraham lebih rendah tingkatannya dari imamat Melkisedek. Tindakan ini juga merupakan pratanda bahwa imamat Lewi akan digantikan oleh imamat yang lebih agung, sempurna dan rajawi, yaitu imamat Kristus.
(*sekali lagi penjelasan ini menyanggah klaim kristiani bahwa Mesias yang ditunggu berasal dari Ishak karena penetapan Imamat tersebut tidaklah berdasar garis keturunan)

Ketiga, Melkisedek mempersembahkan roti dan anggur sebagai ucapan syukur kepada Allah, mempralambangkan apa yang dilakukan Kristus pada Perjamuan Terakhir.
(*silahkan dinilai sendiri ada nggak hubungannya)

Keempat, Melkisedek berasal dari “bangsa-bangsa lain”. Kristus datang untuk menyelamatkan bukan hanya dari keturunan Israel, melainkan juga segenap umat manusia dari berbagai bangsa. Di samping itu, nama dan gelar Melkisedek sendiri mengandung arti “raja kebenaran, raja damai sejahtera”; Yesus masuk ke dalam dunia guna menyatakan kebenaran dan membawa damai sejahtera.
(*membuktikan bahwa ajaran Islam=keselamatan telah ada sejak dulu)

Terakhir, Melkisedek bukanlah seorang imam dari Perjanjian Lama. Kristus sebagai imam mempersembahkan kurban sempurna bagi penebusan dosa dan membuat perjanjian yang baru, sempurna serta kekal abadi dengan darah-Nya Sendiri.
(* bukankah sudah disebutkan dalam Kitab Kejadian bahwa ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi?.)

Ayat terakhir 7:27 dikaitkan dengan Kitab Kejadian (14:18-20)

14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.

Bahwa roti dan anggur dianggap tubuh dan darah Yesus saat disalib untuk mempersembahkan diri-Nya.

Pada intinya, Surat kepada Jemaat di Ibrani menguraikan kisah Melkisedek dan menyusun suatu gambaran yang mempralambangkan Kristus, yang akan menggenapi Perjanjian Lama dan imamat.
________________

Silahkan anda semua menilai sendiri dari tulisan ini. Saya berusaha menulisnya seobjektif mungkin agar jangan ada yang merasa dilecehkan.

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. (Al Baqarah 147)

Referensi

Ada Apa dengan Melkisedek?
Siapakah "Melkisedek Ini"
Siapa itu Melkisedek?
Melchizedek

Ma'rifatullah dalam Injil

Ma'rifatullah artinya Mengenal Allah.

Perhatikan baik baik penjelasan terhadap Yohanes 14 6-11 dibawah ini
________
14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
________
Maksud ayat tersebut bisakah anda mengenal Tuhan jika anda belum mengenal Yesus?.
Di ayat ini pun Yesus mengajak umatnya percaya bahwa Yesus sebagai utusan Tuhan yang menunjukkan jalan kebenaran
_________

14:7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
_________
Di ayat 14:7 Yesus menjelaskan bagaimana mengenal (ma’rifat) kepada Tuhan,
Untuk jelasnya kita lanjutkan dengan ayat berikutnya.
_________

14:8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
_________
Nah loh, Filipus sendiri yang murid langsung Yesus bertanya "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
Padahal ini merupakan dialog guru dan murid sebelum perpisahan.
Maksudnya semua ilmu ketuhanan dan jalan kebenaran telah diajarkan Yesus kepada muridnya.
Anda berani mengatakan Filipus murid goblok?, mau diwisuda kok bertanya hal sepele seperti itu?, ini bukanlah pertanyaaan sepele. Pertanyaan ini adalah mewakili pertanyaan semua manusia yang ingin mengenal Tuhannya.

Berani nggak ente mengatakan bahwa Filipus telah murtad karena tidak percaya sebelum ada pembuktian zat Allah dengan cara melihat langsung?

Dari ayat ini jelas membuktikan keimanan murid Yesus bahwa zat Tuhan Allah tidaklah sama dengan Yesus. Mereka tidak mengenal trinitas.

Dan permintaan Filipus tersebut bukanlah hal baru, nabi Musa pernah memohon kepada Tuhan agar menampakkan diri.

Bacalah ayat selanjutnya, betapa bijaksananya Yesus menjelaskan bagaimana mengenal Tuhan tanpa melihat zat Tuhan.
________

14:9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.

________

Filipus tidaklah sama derajatnya dengan Musa dan nabi yang lain karena itu permintaan Filipus tersebut jelas ditolak.
Namun Yesus mengajarkan cara bagaimana Filipus dapat melihat Tuhan.
______
14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
______
“Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?”
Betapa ucapan Yesus tersebut adalah suatu pengajaran tingkat tinggi, Orang yang dangkal pemikirannya akan mengatakan bahwa Yesus kerasukan ruh Tuhan atau Yesus mengatakan bahwa dia adalah Tuhan.
Yang sebenarnya hendak dikatakan Yesus adalah “wahai Filipus (manusia sekalian) masihkah engkau meragukan bahwa jasadku, jasadmu, bumi, langit beserta isinya adalah Firman Tuhan?, tidakkah engkau saksikan bahwa aku ini rasul dan bahwa
“Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri?” akan“ tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.”

Dengan kata lain “wahai sekalian manusia, tidakkah engkau saksikan bahwa aku (yesus) adalah rasulullah sang penyampai wahyu yang diberikan padaku oleh Nya?
_______

14:11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.

Wahai Filipus dan sekalian manusia bagaimanakah kamu dapat melihat Tuhan jika Kamu tidak “Percaya kepada-Ku?, bahwa “Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku”
yang berarti “…melalui Aku (Allah) mereka (makhluk) mengenalKu (Allah)”, yang maksudnya tiada lain Allah sajalah yang memberi pengajaran tentang ma'rifat tersebut
atau dengan kata lain “Laa Huwa illaa Huwa (dia (Yesus) bukan Tuhan tetapi tidak lain dari pada-Nya”.

Apakah masih juga belum mengerti? (karena taraf kecerdasan umat berbeda beda) maka tiadalah mengapa mengimaniku dengan melihat mukjizat yang telah kutunjukkan kepada kamu sekalian “atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.”

Setelah mengajarkah arti mengenal Allah dan semua muridnya mengerti apa yang diajarkan Yesus

16:30 Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah."
16:31 Jawab Yesus kepada mereka: "Percayakah kamu sekarang?


Dengarlah bagaimana Yesus yang mulia adalah guru yang penuh hikmah.
Sudah banyak bukti dan penjelasan ayat ayat Allah tetapi mengapa manusia mengingkarinya sedangkan bukti itu tepat berada dipelupuk matanya.

Inilah momen yang sangat mengharukan karena semua muridnya mengetahui bahwa inilah saatnya mereka terakhir melihat Yesus.

maka Yesus bersaksi kepada Allah bahwa dia telah menunaikan tugas kerasulannya.

17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
17:6 Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.
17:7 Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu.
17:8 Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Nubuat Yesaya: Yesus mempunyai anak

Pihak gereja selalu menyandarkan kepada nubuat Yeyasa tentang kebenaran akan terjadinya kisah penyaliban Yesus. : "Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya." (Yesaya 53:9).
Namun disisi yang lain Gereja menolak pernyataan bahwa Yesus selamat, berumur panjang, mempunyai istri dan anak: “Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.” (Yesaya 53:9).
Tentang kehidupan Yesus yang mempunyai keluarga inipun ada tertulis di Naskah Laut Mati.
Bahkan Injil Markus mencatat dengan jelas anak Yesus tersebut
Markus 14:50-52
50. Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.
51. Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya,
52. tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang.


Perhatikan dengan teliti ayat diatas. Semua murid Yesus melarikan diri mencari selamat saat Yesus ditangkap. Tetapi ada seorang anak muda (anak kecil) yang berlari mengejar ayahnya (Yesus) sampai kain yang dipakainya terlepas sehingga ia berlari sambil telanjang.
Manakah mungkin seorang anak orang lain mengejar Yesus sedemikian rupa, yang membuktikan bahwa ada ikatan batin dan darah yang membuatnya merasa kehilangan sang ayah.
Dapatkah kita merasakan hati seorang anak yang melihat bapaknya diseret tentara di depan matanya. Apa yang diucapkannya saat itu? berteriak “bapaaaaaak atau ayaaaaaaaaahh” sambil matanya berkaca-kaca, menangis.
Bagaimanakah orang yang mempunyai nurani dapat mengabaikan ayat ini? Dengan berdalih bahwa tidak ada catatan sejarah mengenai anak tersebut?.

Kembali ke nubuat Yeyasa diatas, apakah Gereja hanya mengambil satu ayat dan meninggalkan ayat lainnya demi mengkultuskan Yesus sebagai Tuhan dan memutuskan nasab seorang anak dari ayahnya (Na’udzubillah).

Bagaimanakah perasaan Yesus melihat anaknya berlari mengejar dirinya yang diseret tentara romawi? Orang tua mana yang tidak disayat hatinya melihat kejadian itu?

Jika ada yang mengatakan Yesus 100% manusia, ya! Inilah sisi manusiawi Yesus, sama seperti kita.

Jika mereka mengatakan bahwa Yesus 100% Tuhan, berarti mereka telah mengangkangi nubuat Yeyasa sendiri dimana Yesus hanyalah hamba Allah demi kepentingan mereka sendiri “Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.” (Yeyasa 53:11)

Monday, August 24, 2009

Pendalaman Alkitab Bag 1 : Mengenal Injil

Tulisan ini merupakan tulisan rintisan yang membahas penafsiran ayat-ayat dalam Alkitab. Tidak dimaksudkan untuk mencari benar salah, namun sebagai perenungan dan bahan diskusi dalam mengkaji Alkitab.
Pertama kita mengenal dahulu pembagian kitab dalam PB sesuai kanon dimana Sebelum Kanonisasi paling tidak ada 45 kitab injil

Injil

Terdiri dari empat kitab: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Mencatat tentang kehidupan dan pelayanan Yesus selama di dunia. Matius menekankan Yesus sebagai raja, Markus menekankan Yesus sebagai hamba, Lukas menekankan Yesus sebagai manusia, Yohanes menekankan Yesus sebagai Anak Allah. Meskipun keempat penulis mempunyai penekanan yang berbeda-beda, tetapi tulisan-tulisan mereka satu dengan yang lain tetap harmonis.

Sejarah

Terdiri dari satu kitab, yaitu Kitab Para Rasul. Mencatat perkembangan kekristenan setelah kenaikan Yesus.

Surat-surat

Terdiri dari:
- 14 surat Paulus: Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon, dan Ibrani.
- 7 surat bukan dari Paulus : Yakobus, 1 Petrus, 2 Petrus, 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes, dan Yudas.

Eskatologi
Yaitu kitab Wahyu

Sedangkan istilah kanon berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'tongkat pengukur, standar atau norma'. Secara historis, Alkitab telah menjadi norma yang berotoritas bagi iman dan kehidupan bergereja. Proses pengkanonan ini dilakukan oleh berpuluh-puluh ahli kitab suci dan bahasa yang dengan teliti dan serius memilah-milah banyak tulisan yang dianggap suci untuk menemukan kitab-kitab yang benar-benar suci dan diwahyukan Allah untuk kemudian dijadikan satu.[1] Dengan kata lain yang disebut kitab suci sesungguhnya adalah nama lain dari daftar teks yang disusun oleh otoritas gereja resmi.

Tanda-tanda kanonitas meliputi:
- Kitab tersebut ditulis atau disahkan oleh para nabi/rasul.
- Kitab tersebut diakui otoritasnya di kalangan gereja mula-mula.
- Kitab tersebut mengajarkan hal yang selaras dengan kitab-kitab lainnya yang jelas termasuk dalam kanon. [1]

Berdasar masa hidup Yesus sampai kisah penyaliban maka akan kita dapatkan 2 pembagian
1. Masa pelayanan dan pengajaran Yesus di dunia sampai diangkatnya ia ke surga
2. Masa setelah kisah penyaliban

Atau dapat kita bagi lagi dengan terukur
1. Ayat yang merekam perkataan dan perbuatan Yesus sebelum kisah penyaliban.
2. Tafsir terhadap perkataan dan perbuatan Yesus termasuk tafsir kisah penyaliban sendiri (Kisah dan Surat-Surat dan beberapa ayat dari kitab kanonik).

Gereja sendiri tidak dapat melepaskan atau memisahkan antara keduanya karena semua kitab tersebut dianggap sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan yang mengungkap misi Yesus ke dunia sehingga akan terlihat jelas bagaimana gereja menafsirkan ucapan dan perbuatan Yesus dengan mengutip Kisah dan Surat-Surat.

Pun (Kisah dan Surat-Surat) tidak dapat disamakan dengan Hadits di dalam Islam, karena Hadits bersumber langsung dari Muhammad SAW sedangkan Kisah dan Surat-Surat adalah cerita tentang pelayanan para rasul dan tafsir mereka atas Injil.

Untuk itu diperlukan suatu pemikiran jernih dalam mendeskripsikan tafsir atas ucapan dan perbuatan Yesus dimana kita harus memisahkan dahulu antara Injil (4 kitab kanonik) dan lainnya.

Di dalam ilmu komunikasi kita mengenal tiga unsur utama yaitu sumber informasi, perantara (alat mediasi) dan subjek penerima.
Agama pun demikian, Allah sebagai sumber informasi mengirimkankan utusan sebagai penyampai pesan kepada kita. Semua informasi tersebut kemudian direkam dalam satu kitab sehingga dapat dibaca, dipelajari untuk kemudian menjadi aturan dalam kehidupan kita.

Sebagaimana ilmu komunikasi mengatakan bahwa tidak semua pesan dapat diterima dengan baik oleh penerima, disalahartikan, diartisalahkan bahkan ditolak.

Sehingga agar mengerti makna kata dan kalimat dari kitab suci adalah benar sesuai dengan yang dimaksud oleh sumber informasi (Tuhan) maka kita harus mengkajinya melalui suatu metodelogi kritis.

Beberapa hal yang menjadi penyulit dalam menafsirkan injil

1. Kitab Injil yang ada sekarang bukanlah dari bahasa asli yang diucapkan Yesus

Karena para nabi dan rasul diutus kepada umatnya haruslah menggunakan bahasa ibu umatnya agar pesan yang disampaikan mudah diterima.
Salah satu kelemahan kitab Injil adalah segi bahasa. Manuskrip Injil yang ada menggunakan bahasa yunani sedangkan Yesus sendiri menggunakan bahasa aram, meskipun ada juga yang berpendapat bahwa Yesus menguasai tiga bahasa yaitu Aram, Ibrani dan bahasa Yunani.
Dan sebagaimana kitab suci lainnya yang menggunakan bahasa Ibu para umat nabi tersebut maka diyakini pula bahwa Yesus menggunakan bahasa yang digunakan bangsa Israil dan bukan bahasa Yunani.
Meskipun ada yang mencoba menterjemahkan kembali dari bahasa Yunani ke bahasa aslinya, usaha tersebut tetaplah sia sia.


Sebagai contoh
Honestly, I have no idea about it
Dapat diterjemahkan menjadi
Sejujurnya saya tidak mengerti hal itu 
Sejujurnya saya tidak mempunyai pendapat masalah tersebut
Sebenarnya, saya tidak mengetahui apa apa perihal tersebut
Sehingga saat dikembalikan ke bantuk kalimat semula bisa jadi berbeda dengan kalimat aslinya

Atau pemenggalan frase saat menterjemahkan manuskrip tersebut. Sebagai manuskrip kuno tentunya bukan sesuatu yang mudah membaca kitab tersebut dimana mungkin saja ada lipatan lipatan kertas yang membuat kata terpisah menjadi satu kata.
Contoh GODISNOWHERE, pemenggalan frase tersebut bisa menjadi GOD IS NOWHERE atau GOD IS NOW HERE.

Kitab Perjanjian Baru adalah suatu Kitab Greka (Yunani), dialek Koine, yang dikarang dan ditulis di luar Palestina; jadi bukannya dalam bahasa Aram yang digunakan dan dimengerti di Palestina pada masa itu oleh Yesus Kristus, para hawariyun (12 murid yesus) dan awam. sehingga terdapat gap antara bahasa yang diucapkan Yesus (Aramic) dan injil yang ditulis dalam bahasa Yunani.

Diketahui sejak dahulu bahwa di Yunani telah berkembang ilmu filsafat dan mitologi yang bisa jadi bercampur dengan Injil sekarang ini. Sehingga juga akan mempengaruhi bagaimana menafsirkan ayat-ayat di dalam injil. Belum lagi menyangkut idiom yang berlaku pada bahasa tertentu.

2. Terdapat rentang waktu antara masa hidup Yesus dan penulisan injil itu sendiri sehingga Siapakah penulis injil sebenarnya pun masih menjadi pertanyaan.

Setelah Yesus naik ke surga, belum sebuah kitab pun ditulis mengenai diri dan ajaran-Nya, karena belum dirasa perlu – para saksi mata utama masih hidup. Jadi Injil masih dalam bentuk verbal, lisan; dari mulut ke mulut, oleh para rasul.
Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah para saksi mata dan para rasul berkurang, dan semakin banyak ancaman pemberitaan ajaran-ajaran sesat. Pada masa itu banyak ditemukan tulisan-tulisan yang bercorak rohani, yang sebenarnya bukan Firman Allah. Oleh karena itu gereja merasakan pentingnya ditentukan kitab-kitab mana sajakah yang dapat diakui berotoritas sebagai Firman Allah. [1]

Artinya penulis kitab injil mendengar kisah Yesus dari orang-orang yang "katanya" mengenal Yesus. Jika penulis injil adalah orang yang langsung mendengar perkataan dan melihat perbuatan Yesus pastilah ia menulisnya dalam bahasa orang Israil. 

Pun belum ada kepastian jalur periwayatan injil dan catatan sejarah mengenai penyampai riwayat tersebut sampai pada manuskrip yang sudah jadi seperti sekarang.

3. Harus dapat dibedakan antara naratif penulis Injil dan Perkataan dan Perbuatan Yesus itu sendiri.

Karena "Firman" Allah yang berupa ucapan haruslah berdiri dengan sendirinya tanpa ada kata tambahan dan penyambung narasi lainnya. Jika anda baca kita Injil akan tampak jelas narasi disana sini sehingga membentuk alur cerita.
Dari kajian 75 sarjana Bible terkemuka yang bersidang selama 6 tahun, keluarlah hasil kajian mereka yang dikenal melalui laporan berjudul "The Five Gospel" pada tahun 1993. Pertanyaan itu akhirnya terjawab dalam sebuah kesimpulan dalam laporan mereka bahwa, dari Injil-Injil yang ada, hanya terdapat 18% saja yang diperkirakan asli perkataan Yesus, sementara sisanya?.

Lukas 18:31-33

31. Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai anak Manusia akan digenapi.
32. Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolokolokkan, dihina dan diludahi,
33. dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit."

Kita akan mendapati bahwa Lukas 18:32-33 bukanlah perkataan Yesus tapi lebih kepada pendapat penulis Injil dalam menafsirkan Lukas 18:31.

Kitab suci haruslah terjaga dari ucapan dan pendapat manusia. Jika didalamnya masih terkandung kata kata manusia, maka dengan sendirinya kitab suci tersebut batal disebut sebagai firman Allah yang suci.

4. Di dalam Injil sekarang banyak bertebaran kisah pasca penyaliban yang tentu saja bukan bagian dari pengajaran Injil Yesus semasa hidupnya.

didalam kisah-kisah tersebut banyak dijumpai narasi penulis injil perihal peristiwa tersebut yang sumbernya sendiri ("?")

Dari berbagai kesulitan tersebut para ahli kitab tetap berupaya menafsirkan Al Kitab agar wahyu tuhan tersebut sesuai dengan maksud TUHAN. Namun upaya ahli kitab tersebut terkesan gagal karena masih mencampur adukkan antara 4 kitab kanonik dengan kisah dan Surat Surat sehingga akan terbaca dengan jelas bahwa untuk ayat yang seakan mendukung pendapat TRINITAS ahli kitab menggunakan tafsir tekstual namun untuk ayat yang berkaitan dengan pelaksanaan syariat ahli kitab menggunakan tafsir ala filsafat, dan banyak lagi kita temukan standar ganda dalam mentafsirkan Alkitab. (Ini akan dibahas pada tulisan selanjutnya)

Untuk menghindari tuntutan kepada kitab injil gereja mendefinisikan Injil sebagai "kabar baik". Kata Injil berasal dari kata "euaggelion" (Yunani) artinya adalah kabar baik . Kata 'injil' merupakan Arabisasi untuk kata Yunani "euaggelion" .
Sedangkan Kitab Injil adalah Kitab yang menuliskan tentang kabar baik. Jadi jikalau Alkitab Perjanjian Baru menuliskan "memberitakan Injil" itu artinya "memberitakan Kabar Baik" (bukan sebagai nama Kitab) [4] 

Markus 1:14-15

14. Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
15. kata-Nya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”

Lukas 4:43

Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."

Dan masih banyak lagi kata "Injil" di dalam Alkitab. Kita tidak membahas kata “Injil” tersebut karena pada hakikatnya sebuah kitab suci adalah pemberitaan dari Tuhan kepada manusia, namun jika Injil hanya dianggap sebagai persaksian manusia terhadap kehidupan Yesus akan menimbulkan pertanyaan tentang kesahihan kanonisasi sebagaimana disebutkan dalam Yohanes 21:25 : “Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.”
Seperti yang tertulis di ayat tersebut bahwa banyak kesaksian tentang kehidupan Yesus, seharusnya otoritas Gereja juga memilah diantara ayat-ayat dalam kitab yang dianggap apokrif untuk menjadi suatu catatan tersendiri.

Dan benarkah demikian? Bahwa Injil hanyalah tulisan tentang persaksian ucapan dan kehidupan Yesus dan bukan sebuah naskah tersendiri?. Apakah Yesus tidak pernah memerintahkan muridnya atau menulis sendiri wahyu yang diturunkan kepadanya menjadi sebuah Kitab Suci yang berupa kumpulan semua wahyu Ilahi?

2. "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tuliskanlah segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu itu dalam suatu kitab. (Yeremia 30:2)

37. Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku. (Lukas 22:37)

12. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. (Yohanes 17:12)

Dari ayat ayat diatas terdapat suatu kesimpulan bahwa adanya kesamaan perintah untuk menyusun wahyu lisan menjadi sebuah naskah/kitab suci.

Matius 24:14

14. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”

Jika yang dimaksud Yesus pada saat turunnya yang kedua kalinya diakhir zaman adalah injil yang beredar sekarang, mengapakah ia harus memberitakan injil kembali?, Injil apakah yang dimaksud Yesus?




Sunday, August 23, 2009

Bantahan Alquran terhadap PL bahwa nabi Harun melakukan perbuatan syirik

Di dalam perjanjian lama disebutkan kisah bahwa nabi Harun pernah melakukan perbuatan syirik yaitu dengan membuat lembu dari emas dan mengatakan bahwa lembu itu adalah Allah.

Keluaran 32:2-4 dan 35

2. Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."
3. Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun.
4. Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"

35. Demikianlah TUHAN menulahi bangsa itu, karena mereka telah menyuruh membuat anak lembu buatan Harun itu.

Padahal Harun adalah seorang salih yang diangkat menjadi nabi menemani nabi Musa.

Keluaran 7:1 
1. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.

Keluaran 28:2
2. Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.


Apakah benar demikian?, padahal telah menjadi ketetapan bahwa seorang nabi yang diangkat langsung oleh Allah bukanlah nabi palsu dan tidak akan mungkin melakukan perbuatan syirik.
Fitnah terhadap nabi harun tersebut diklarifikasi oleh Allah dalam Alquran bahwa perbuatan syirik tersebut bukanlah dilakukan oleh nabi Harun melainkan seorang bernama Samiri

QS Thaahaa 20:83-100

83. mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaummu, Hai Musa?
84. berkata, Musa: "Itulah mereka sedang menyusuli aku dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)".
85. Allah berfirman: "Maka Sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri[937].
86. kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. berkata Musa: "Hai kaumku, Bukankah Tuhanmu telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik? Maka Apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu atau kamu menghendaki agar kemurkaan dari Tuhanmu menimpamu, dan kamu melanggar perjanjianmu dengan aku?".
87. mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan Kami sendiri, tetapi Kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, Maka Kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya[938]",
88. kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara[939], Maka mereka berkata: "Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa".
89. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan?
90. dan Sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku, Sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu. itu dan Sesungguhnya Tuhanmu ialah (tuhan) yang Maha pemurah, Maka ikutilah aku dan taatilah perintahku".
91. mereka menjawab: "Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami".
92. berkata Musa: "Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat,
93. (sehingga) kamu tidak mengikuti Aku? Maka Apakah kamu telah (sengaja) mendurhakai perintahku?"
94. Harun menjawab' "Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku; Sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku): "Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku".
95. berkata Musa: "Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) Hai Samiri?"
96. Samiri menjawab: "Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, Maka aku ambil segenggam dari jejak rasul[940] lalu aku melemparkannya, dan Demikianlah nafsuku membujukku".
97. berkata Musa: "Pergilah kamu, Maka Sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini (hanya dapat) mengatakan: "Janganlah menyentuh (aku)"[941]. dan Sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan lihatlah Tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya Kami akan membakarnya, kemudian Kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa Abu yang berserakan).
98. Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu".
99. Demikianlah Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan Sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al Quran).
100. Barangsiapa berpaling dari pada Al qur'an Maka Sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat,

[937] Samiri ialah seorang dan Bani Israil dari suku Assamirah.
[938] Maksudnya: mereka disuruh membawa perhiasan dari emas kepunyaan orang-orang Mesir. lalu oleh Samiri dianjurkan agar perhiasan itu dilemparkan ke dalam api yang telah dinyalakannya dalam suatu lobang untuk dijadikan patung berbentuk anak lembu. kemudian mereka melemparkannya dan diikuti pula oleh Samiri. 
[939] Mereka membuat patung anak lembu dari emas. Para mufassirin berpendapat bahwa patung itu tetap patung tidak bernyawa dan suara yang seperti lembu itu hanyalah disebabkan oleh angin yang masuk ke dalam rongga patung itu dengan tekhnik yang dikenal oleh Samiri waktu itu dan sebagian mufassirin ada yang menafsirkan bahwa patung yang dibuat dari emas itu kemudian menjadi tubuh yang bernyawa dan mempunyai suara lembu.
[940] Yang dimaksud dengan jejak Rasul di sini ialah ajaran-ajarannya. menurut faham ini Samiri mengambil sebahagian dari ajaran-ajaran Musa kemudian dilemparkannya ajaran-ajaran itu sehingga Dia menjadi sesat. menurut sebahagian ahli tafsir yang dimaksud dengan jejak Rasul ialah jejak telapak kuda Jibril a.s. artinya Samiri mengambil segumpal tanah dari jejak itu lalu dilemparkannya ke dalam logam yang sedang dihancurkan sehingga logam itu berbentuk anak sapi yang mengeluarkan suara.
[941] Maksudnya: supaya Samiri hidup terpencil sendiri sebagai hukuman di dunia. dan sebagai hukuman di akhirat, ia akan ditempatkan di didalam neraka.